Tiap kita punya musuh besar. Ia hadir lebih menakutkan dari kegelapan. Menyengat lebih panas dari Aldebaran. Lebih berbahaya dari bisa King Cobra yang melumpuhkan. Lebih dingin daripada kutub Bumi yang membekukan. Di mana musuh itu berada? Dalam jiwa kita sendiri. Cara menaklukkannya? Engkau sendiri yang tahu, Kawan.
Alumni kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus.
Fakir miskin dipelihara oleh negara lalu siapa yang memelihara fakir asmara? Patah hati? Hal biasa. Jadi “badut” yang menghibur saja? Apa boleh dikata. Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya? Sudah level dewa. Berbeda dengan seri Kami (Bukan) lainnya yang selalu bertokoh utamakan para mahasiswa dan alumni Kampus UDEL, di buku ini sang dosen mereka yang inspiratif itu yang jadi tokoh uta…