Suara kecil dari balik jendela kafe yang terkuak di sebelah kursi Aysila itu terdengar begitu lamat. Nyaris punah ditelan bising hujan. Suara yang amat dikenal Asyila dengan baik, yang begitu karib dengan hari-harinya. Setelah diam beberapa jenak untuk berpikir, Aysila menjulurkan kedua lengannya ke luar jendela, memenuhi pinta suara yang lirih itu. Ia biarkan tubuhnya ditarik dari luar dan …
Puisi-puisi Agus Noor bukanlah puisi yang membuat kening kita berkerut, tetapi membawa kita dalam kehangatan. Kata-kata itu seperti menyentuh perasaan kita dengan lembut dan kadang tak terduga, kemudian terasa lega. (Sha Ine Febriyanti) Seperti menikmati kopi hangat, merasakan ‘kesedihan yang tak membutuhkan pelukan’. Nikmatilah, dalam puisi-puisi ini, kalian bukan hanya bertamu, tapi be…