Piper menyukai mesin, atau tepatnya mesin yang menyukainya. Keahliannya membetulkan mesin sudah tak bisa diragukan lagi. Ia bahkan mampu membetulkan benda yang sudah hancur terurai. Sebagai anak yatim-piatu, ia tak bisa mengandalkan orang lain untuk hidup. Tak juga dari hasil memulung aneka barang yang terbawa dari dunia lain oleh badai meteor yang terjadi di Kota Rongsokan nomor enam belas.