Telah lama aku tersesat, tak menemukan jalan pulang dalam cinta. Bagimu, cinta tak bersyarat, membuat kita tak akan pernah hilang harapan. Aku menangkap jelas isyarat cinta di matamu untukku. Kau bilang, kau jatuh cinta kepadaku, dan jika aku merasakan hal yang sama, itu sudah cukup bagimu. Ada binar ketulusan dalam tatapmu, yang berusaha kutepis, tetapi diam-diam juga kurindu. Bagik…
“Yang membuatnya kelihatan lebih rumit adalah penyisipan kalimat-kalimat yang kelihatan filosofis, juga adanya alusi kepada sebuah puisi yang dikenal serius, yaitu puisi karya Goenawan Mohamad: ‘Di kota itu, kata orang, gerimis sudah jadi logam’.”