Text

BIBI GILL

---

Sejak kecil, hidupnya adalah tragedi! Lahir di tempat yang hanya mengenal matahari 24 jam, sisanya gelap. Kehilangan seluruh orang-orang yang disayanginya, orang tua, adik-kakak, sahabat sejati, pasangan, anak, berkali-kali. Gelap. Hitam. Dua sisi mengerikan. Bagaimana dia menebus semuanya? Bagaimana dia bisa menjadi petarung terkuat yang pernah ada. Sekali dia melepas teknik beku itu, bahkan ceros, Si Tanpa Mahkota, bukan lawan setaranya.

Bagaimana menjadi petarung terkuat di dunia paralel? Dengan latihan panjang dan pengorbanan. Termasuk kehilangan dan kesedihan. Inilah kisah tentang Bibi Gill, yang sejak kecil berusaha mengalahkan 'monster' dalam hidupnya.

Apakah dia bisa menemukan jawaban yang selama ini dia cari? Hei, jika kalian melihat seseorang yang amat sederhana, seperti ibu-ibu penjaga kantin, tukang sapu, sopir ojek online. Jangan buru-buru menilainya memang sesederhana itu. Boleh jadi dia adalah pemilik teknik bertarung paling mematikan di dunia paralel. Buku ini adalah buku ke-12 dari serial BUMI. Buku ini tidak akan menceritakan kelanjutan dari kisah petualang Raib, Seli dan Ali tetapi akan melengkapi kisah latar belakang kehidupan Bibi Gill. Bibi Gill adalah salah satu pengajar di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) yang mengajarkan mata kuliah Malam dan MIsterinya. Bibi Gill merupakan salah satu petarung hebat dan seorang pengintai terbaik dari yang terbaik. Meskipun begitu dibalik kehebatannya, Bibi Gill memiliki beragam cerita yang begitu dramatis dan tragis. Semua latar belakang kehidupan Bibi Gill akan terungkap di dalam buku ini.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

899.2213 TER b

Penerbit

: Sabak Grip Nusantara.,

Deskripsi Fisik

358 HLM; 20 X 13,5 CM

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-623-97262-4-9

Klasifikasi

899.2213

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

NOVEL

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Tere liye

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar