Perpustakaan Cendekia Vokasi

SMKN 2 Jiwan - Madiun

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of MANUSIA &  PERJALANAN DARI PULAU BURU KE VENEZIA
Penanda Bagikan

Text

MANUSIA & PERJALANAN DARI PULAU BURU KE VENEZIA

SINDHUNATA - Nama Orang;

Feature yang baik adalah feature yang tetap relevan untuk dibaca meski kasusnya sendiri telah lewat masanya. Sebagai sebuah tulisan yang berbasis kepada sebuah peristiwa atau obyek, feature memang diikat dengan peristiwa dan obyek yang ditulisnya. Namun seorang penulis feature yang baik, sang penulis akan membuat tulisannya go beyond peristiwa atau obyek yang mengikatnya. Nilai-nilai yang ditambahkan dalam mengulas obyek atau peristiwa membuat feature tersebut tetap memiliki makna dan enak dibaca.

Salah satu penulis feature yang dianggap empu adalah Sindhunata. Feature-feature Sindhunata memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang melekat di dalamnya. Sindhunata menggunakan peristiwa dan obyek hanya sebagai sebuah medium saja. Sesungguhnya yang ditulisnya adalah kemanusiaan itu sendiri. Itulah sebabnya tulisan-tulisan Sindhunata tetap relevan untuk dibaca meski peristiwa atau obyeknya sudah tidak up to date lagi. Selain dari nilai-nilai kemanusiaan yang diusungnya, Sindhunata juga melengkapi featurenya dengan rincian peristiwa atau obyek yang ditulisnya. Setiap artikel selalu disertai dengan paparan yang rinci tetapi mengalir tentang obyek atau peristiwa yang diberitakannya. Dalam kisah tentang upacara kematian di Toraja misalnya. Shindunata menggambarkan bagaimana proses si penjagal memapraskan parangnya ke leher kerbau. Ia juga menceritakan dengan detail bagaimana anak-anak berebut darah yang keluar dari leher kerbau mulai saat si kerbau goyah sampau jatuh terkapar. Saat mengisahkan patung Pieta karya Michelangelo, Sindhunata masuk kepada detail kaki dan ekspresi wajah Maria dan wajah dewasa Sang Kristus yang wafat (hal. 193). Itulah yang menjadi alasan mengapa tulisan-tulisan Sindhunata dikumpulkan dan dibukukan.

Dari kumpulan kisah yang ditulisnya dari Pulau Buru, Sindhunata mengungkap bahwa manusia sangat mendambakan kebebasan. Bagi para tahanan di Pulau Buru, kebebasan berarti dipulangkan ke Jawa. Pulang ke tempat asal dan berkumpul dengan para keluarganya (hal. 19). Meski mereka telah dianggap bebas oleh tentara, namun kebebasan versi tentara itu sama sekali bukan kebebasan yang didambakan oleh para tahanan. “Di sini tidak ada kawat berduri atau senapan. Mereka Bebas,” kata Letkol Karyono (hal. 7). Jelas sekali bahwa makna kebebasan bukan sekedar bebas dari rantai atau belenggu, atau kungkungan kawat berduri dan todongan senapan. Kebebasan adalah saat manusia bisa tinggal di tempat yang diinginkan dan menyatu dengan keluarga yang dicintainya.

Kebebasan yang belum bisa terwujud menyebabkan manusia berangan-angan bahwa dirinya bebas. Setidaknya dalam benaknya merasa pernah bebas. Sindhunata menggambarkan dengan sangat indah tetapi trajik tentang kebebasan dalam angan-angan ini. Dalam artikelnya “Pulang ke Jawa”, ia menggambarkan bahwa para tahanan mulai menyiapkan diri untuk bermimpi saat malam tiba dan lampu listrik sudah dipadamkan. Mereka menyiapkan diri untuk “pulang” bertemu dengan anak dan istrinya. Bermimpi tentang kebahagiaan yang dirasakannya. Namun saat pagi tiba, atau bahkan sering juga tengah malam saat mereka terbangun kebebasan dalam angan-angan itupun direngut kembali oleh kenyataan. Kerinduannya akan anak-anak yang dicintai diwujudkan dengan menamai binatang-binatang dengan nama anak-anak yang dicintai. Ada anjing, kucing, sapi dan kerbau yang diberi nama Lucy, Larasati, Susi dan nama-nama anak-anak lainnya. Para tahanan politik ini memperlakukan para binatang seperti memperlakukan anak-anak mereka. Kerinduan kepada anak-anaknya ditumpahkan dalam bentuk perlakuan saya kepada para binatang. “Kami buat begitu, hanya sekedar untuk mengingat anak-anak kami yang sangat kami rindukan,” kata Moestopo salah seorang tahanan politik (hal. 9).

Dalam artikel-artikelnya tentang prosesi penguburan di Tanah Toraja, Sindhunata menyindir keras adat-istiadat yang boros dan hanya untuk menjaga gengsi. Ia menulis: “Masih banyak orang miskin atau berkekurangan di Tanah Toraja. Namun, kehidupan mereka malahan terasa disepak untuk makin terpuruk jauh ke kemiskinan karena sistem adat yang demikian kaku itu” (hal. 35). Sindhunata menggugat pelaksanaan adat penguburan yang dilaksanakan oleh para bangsawan Toraja. Ia menganggap bahwa pelaksanaan penguburan yang dipakai untuk menarik turis itu sebuah kesalahan yang harus segera dihentikan. Apalagi ketika prosesi yang seharusnya menghormati sang mati, dijadikan sebuah tontonan. Sindhunata menyindir dengan membandingkan upacara penguburan bangsawan yang megah dengan upacara penguburan orang miskin yang sederhana (hal. 45). Meski sederhana, makna kehilangan malah lebih terasa daripada penguburan mahal yang malah membuat banyak penduduk menjadi loyo.

Adat yang boros disertai dengan sikap gengsi yang tinggi akan membawa orang-orang Toraja kepada kemiskinan yang lebih parah. Secara sinis Sindhunata menyampaikan bahwa adat semacam ini akan berhenti ketika pada orang kaya tersebut jatuh miskin. Sebab para cendekiawan – yang adalah kerabat para bangsawan tak berani bersuara, apalagi bertindak. Anak-anak mudanya mengelak bahwa orang tualah yang berkuasa. Gereja juga tak mampu meredam keborosan dan kesombongan para bangsawan kaya ini.

Tentang Bali Sindhunata mengeluh. Pariwisata telah mengubah Bali. Ia mengeluh tentang perjudian yang telah mengambil alih ritual sabung ayam. Sabung ayam menjadi sebuah maksiat yang legal (hal. 67). Sindhunata juga mengeluhkan tentang kekelaman malam Pantai Kuta yang penuh dengan bisnis seks yang kejam. Para guide liar yang menjadi calo para perempuan yang bekerja malam. Belum lagi tentang narkoba yang secara bebas tersembunyi diperdagangkan. Bali memang sudah tidak nyaman.

Upaya Sindhunata untuk mendudukkan para pasien rumah sakit jiwa “Lali Jiwo” di Jogjakarta adalah tetap manusia. Penyakit kejiwaan membawa orang-orang kehilangan jiwanya. Namun mereka tetap masih manusia. “Para pasien itu memang masih manusia. Kalau orang memperhatikannya sebagai manusia dan tetap menghargainya, sedikit banyak mereka akan merasa, sekurang-kurangnya tidak akan mengganas seperti sebelumnya,” ungkap Sindhunata (hal.102). Para penderita penyakit jiwa ini mengalami kehilangan kesadarannya sebagai manusia. Peno yang kembali ke masa kanak-kanak namun tanpa kegembiraan, Sidin yang selalu tertawa dan tidak pernah marah dan Seno yang dihantui oleh halusinasi-halusinasi perang yang kejam adalah beberapa contoh. Yulia yang tiba-tiba menjadi penyair karena ditinggal suaminya kawin lagi. Saat sadar, Yulia tak lagi bisa mengingat puisi yang selalu diulangnya saat penyakitnya kambuh (hal 93).

Perjalanannya ke Kedah mengungkapkan betapa kerja keras bisa membuat sebuah keberhasilan. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Malaysia untuk mengajak petani di Kedah, para pemuda untuk berwiraswasta telah memberi bukti bahwa upaya semacam itu bisa berhasil. Sering kali pegiat pembangunan hanya memperhatikan faktor teknis saja, tanpa menimbang kesiapan manusianya. Dalam kasus proyek pertanian yang dikerjakan oleh MADA (Muda Agriculture Development Authority) dan upaya membangun ekonomi orang melayu oleh Majelis Amanat Rakyat (MARA), upaya mengembangkan sumberdaya manusia adalah kunci untuk keberhasilan sebuah perubahan.

Di Venesia Sindhunata berefleksi. Keindahan dan sejarah panjang Venesia, serta berbagai produk seni, puisi, lukisan, patung telah membuatnya berkontemplasi tentang kehidupan. Venesia adalah tempat dimana diyakini bisa mengabadikan perjodohan. Itulah sebabnya banyak calon pengantin atau pasangan yang sudah menikah pergi ke Venesia untuk mendapat pemberkatan.

Dalam kontemplasinya Sindhunata bisa melompat dari air ke politik. Dari burung merpati kepada kekuasaan dan dari singa – lambang Santo Markus ke kerakusan manusia dari harta iman ke ketamakan (hal 184). Atau dari khotbah penderitaan Bunda Maria kepada pengusiran perempuan-perempuan tua yang menonton peragawati yang sedang melakukan photo session sebuah gaun pengantin. Para perempuan tua dianggap akan merusak foto yang dibuat (hal. 153). Sindhunata mengeluh tentang betapa kuatnya kapitalisme yang menggerus Venesia yang filosofis.



#lomba_tulis_bpjsketenagakerjaan
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Handoko Widagdo
Penulis Indonesiana

3 Pengikut
img-content
Sang Tandak
2 hari lalu
img-content
Dag Dig Dugderan
5 hari lalu
Baca Juga

img-content
Layla Eva Kalyana
Tantangan Penelitian Sosial di Tengah Ledakan Big Data

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Tantangan ini sekaligus menjadi ajakan agar penelitian sosial tetap relevan di era digital...

img-content0
img-content
img-content
Dyne Ayu
Hak Pekerja Jalan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Tulisan ini mengulas peran perlindungan pekerja inklusif sebagai kunci kesejahteraan berkelanjutan dan pembangunan Indonesia yang berkeadilan....

img-content0
img-content
img-content
CHIKA AULIA PRATAMI
Muncul Kebudayaan Baru dan Stratifikasi Sosial Pada Gen Z

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

PTN tidak lagi hanya menjadi ruang akademik, tetapi berubah menjadi simbol status sosial baru di kalangan anak muda. Tumbuh pergeseran makna....

img-content0
img-content
img-content
Melda Anggraini
Hilang Arah di Tengah Kesendirian

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Pendekatan psikologi Islam untuk kesehatan mental manusia ...

img-content0
img-content
img-content
Ali Hanafiah Ritonga
Puisi Embun yang Belajar Menjadi Ikhlas

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Ada yang datang sejenak seperti embun, meninggalkan bekas tanpa perlu menetap. Begitulah cinta, hadir lembut, lalu mengajar kita arti ikhlas....

img-content0
img-content
img-content
vinali ilham jalsa
Disrupsi Digital dan Tekanan Sosial Penyebab Meningkatnya Bunuh Diri Gen Z?

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Gen Z tumbuh di masa ketidakpastian, persaingan pendidikan, krisis ekonomi, bullying, isu lingkungan, konflik sosial dan berita negatif beruntun...

img-content0
img-content
img-content
Azhura Karimah
Hubungan antara Kata-kata Orang Tua dan Pembentukan Konsep Diri Anak

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Orang tua biasanya melakukan kekerasan verbal kepada anaknya, mungkin dulu pernah diperlakukan hal yang sama. ...

img-content0
img-content
img-content
Dian Rana
Dian Rana Resmi Tercatat di ISNI 0000000528952078

Dian Rana adalah kreator konten dan pegiat literasi digital asal Kalimantan Timur - 22 jam lalu

Dian Rana, seorang kreator digital asal Kalimantan Timur, resmi tercatat dalam basis data global International Standard Name Identifier (ISNI)...

img-content0
img-content
img-content
Novia Assyfa
Tren di Medsos Memicu FOMO dan Kesehatan Mental Gen Z

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Apa itu fomo?...

img-content0
img-content
img-content
Taufan S. Chandranegara
Konstelasi

Penulis Indonesiana - 22 jam lalu

Akan terlihat penjungkirbalikan objek menjadi subjek ataupun sebaliknya....

img-content0
img-content
Artikel Terpopuler

img-content
Sukma Daneswara
Membangun Masa Depan Bangsa Lewat Perlindungan Pekerja yang Inklusif dan Berkela

Penulis Indonesiana - Selasa, 11 November 2025 13:17 WIB

Membangun Masa Depan Bangsa Lewat Perlindungan Pekerja yang Inklusif dan Berkelanjutan...

img-content0
img-content
img-content
Muhammad Farras
Milad ke-113 Tahun, Momentum Kebangkitan Peradaban Umat Melalui Kesehatan

Penulis Indonesiana - 5 hari lalu

Haedar Nashir Resmikan Tower dan Jembatan Jisr Asy-Syifa PKU Muhammadiyah Bantul bertepatan Milad ke-113 Tahun Persyarikatan Muhammadiyah...

img-content0
img-content
img-content
Aisyah Haura Firdaus
Screen Time Siswa: Tantangan Guru Mengajar di Era Scrolling Tanpa Henti

Penulis Indonesiana - 2 hari lalu

Lonjakan screen time siswa membuat cara belajar berubah. Guru kini harus beradaptasi dengan budaya digital yang semakin kuat....

img-content0
img-content
img-content
Fia Hana Febiola
Hak Pekerja, Fondasi Masa Depan yang Bermartabat

Penulis Indonesiana - Selasa, 11 November 2025 13:26 WIB

Di setiap langkah pembangunan, di balik kemajuan industri dan teknologi, ada jutaan pekerja yang menjadi penopangnya. ...

img-content0
img-content
img-content
Muhammad Farras
Maxride Menampik Tudingan Pemkot Yogyakarta Terkait Izin Operasional Bajaj

Penulis Indonesiana - 2 hari lalu

Sejak resmi beroperasi di Yogyakarta pada 2024, Bajaj Maxride telah membuka banyak lapangan kerja bagi driver & menggerakkan roda perekonomian...

img-content0
img-content
img-content
Tanaya Dhia. R - Pend. Sosiologi
Gender Fluid Binary: Kebebasan Ekspresi Atau Gejala Penyimpangan Sosial?

Penulis Indonesiana - 2 hari lalu

Perlu peningkatkan pemahaman tentang keberagaman identitas gender....

img-content0
img-content
img-content
Sunnatullah Sunnatullo
Memilih Menjadi Manusia: Refleksi Kisah Domba, Serigala, dan Kita

Penulis Indonesiana - 2 hari lalu

Kisah ketika segala kebencian mampu menghapus segalanya...

img-content0
img-content
img-content
Florentina Ina Wai
Mengais Pelajaran Employer Branding dari Kisah Owen dan Arei

Penulis Indonesiana - 4 hari lalu

Arei Outdoor Gear memperkuat employer branding dan employee engagement melalui kolaborasi proyek air bersih dengan Jerhemy Owen....

img-content0
img-content
img-content
Moch. Falahuddin
Sinergi Tiga Pilar untuk Pekerja Inklusif

Penulis Indonesiana - 2 hari lalu

Pentingnya kerjasama antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi pekerja...

img-content3
img-content
img-content
Lili Lestari
Insecure Gede, Komunikasi Gak Pede

Penulis Indonesiana - 5 hari lalu

Komunikasi juga menjadi salah satu soft skill yang bisa membedakan diri seseorang dengan orang lain....

img-content0
img-content
Artikel Terbaru

img-content
Surat untuk Prabowo: Kami Menolak Dimiskinkan, Segera Lakukan Ini Demi Rakyat
21 jam lalu
img-content
Pengaruh Overthinking terhadap Kesehatan Mental dan Emosional Remaja
21 jam lalu
img-content
Maraknya Kasus Mahasiswa Terjebak Pinjaman Online dengan Modus Bisnis Online
22 jam lalu
img-content
Magang, Freelance, atau Gig Work? Semua Butuh Perlindungan yang Sama
22 jam lalu
img-content
Masno Swara Perjalanan Musik dari Desa Srikaton ke Ranah Digital Tanpa Batas
22 jam lalu
Lihat semua
Terkini di Urban

img-content
Dari Konten ke Edukasi: Lonjakan Minat Baca akibat BookTok dan Bookstagram
2 hari lalu
img-content
Fear of Missing Out dalam Bermedia Sosial
2 hari lalu
img-content
Kopi, Laptop, dan Co-working: Mengintip Tren Gaya Kerja Milenial Urban
2 hari lalu
img-content
Membawa Wadah Minum Sendiri ke Kantor untuk Mengurangi Sampah


Ketersediaan
#
My Library (D2.7.12) 910.41 SIN D
91041/1/D2.7.12
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
910.41 SIN D
Penerbit
JAKARTA : Penerbit Buku Kompas., 2006
Deskripsi Fisik
xii + 200 hlm. 14 cm x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9797092763
Klasifikasi
910.41
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
PEMBELAJARAN
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
SINDHUNATA
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Cendekia Vokasi
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

SLiMS V.9 Bulian (v9.6.1)
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?